X

Ritual

 

RITUAL

Produser
Robby Ocktavian 

Mastering
Theo Nugraha 

Penelitian dan Pengembangan
Samar Project 

Visual
Simpultulang (ilustrasi)
robb_ock (kolase)

Partisipan
Faturrahman Arham
adalah seorang penggiat musik eksperimental dari Samarinda, Kalimantan Timur. Ia menggeluti sebuah project Noise dengan Moniker JERITAN dan mengorganisir platform gigs bunyi eksperimental SENANDUNG RUSAK dan record label independen HIRANG RECORDS di Samarinda
Faturrahman menggunakan Contact Mic, Kalimba, Korg Mini Kaossilator 1, AKAI MPX8 Sampler, Ether Pad app, audacity.
Terima kasih kepada Tuhan YME, dan semeua kawan-kawan yang terlibat

Sabrina Eka Felisiana
akrab dipanggil Sabrina, adalah musisi experimental dari Samarinda. Dalam komposisi pada karya-karyanya, Sabrina menggunakan synth-sequencers yang dihubungkan ke beberapa pedal efek. Ia banyak merekam bunyi-bunyi keseharian yang didistorsi. sabrina mempunyai grup bernama sarana dan dia adalah Co found dari Jaringan Records.
Sabrina menggunakan Fruity loops ( FL Studio ), Bandlab dan Soundscape sample.
Terima kasih untuk teman2 yang terlibat didalam projek ini, Naz, Inca, Ruvi, Mispan, Tiberius Jair & Valenci Kalista ( Ete Dayaq)

Syahrullah “Ule”
seorang seniman dan organisator seni yang lahir di Samarinda. Bersama Lagu Lama Kolektif ia aktif mengorganisir pertunjukan musik dengan panggung sederhana dan menghadirkan band-band dari dalam maupun luar Samarinda. Ia juga tergabung di Sindikat Sinema, komunitas penyuka film yang kerap menyinggahi dan menayangkan film di sudut-sudut kota Samarinda. Sejak tahun 2018, Ule bergabung sebagai partisipan Milisifilem, sebuah platform belajar film dengan fokus pada bahasa visual. Di sana ia mulai mengembangkan ketertarikannya  pada seni visual, drawing, dan performance art. Pada tahun 2018 dan 2019, Ule aktif menggagas dan berperan sebagai Manajer beberapa Festival seperti Naladeva Film Festival dan Muarasuara Sound Art Festival.

Volksgeist
sebuah solo-project, menggambarkan pengalaman pribadi dari pemuda asal Samarinda dengan menggabungkan banyak elemen-elemen bunyi yang terinspirasi dari budaya-budaya di dunia dan juga bunyi-bunyi yang hadir disekitarnya. Volksgeist berusaha menghubungkan konteks kejadian yang pernah terjadi dimasa lampau dengan apa yang terjadi dimasa sekarang sebagai bentuk refleksi.
Volksgeist menggunakan Musicman Silhouette, Focusrite Scarlett Solo, Zoom H4N Pro, Ashdown Mag 300, Maxon OD-9, Redmi Note 9, & Apple iPad Mini 5. Software: Adobe Audition, Bandlab, Native Instruments Guitar Rig 5, Melodyne, Kontakt 5, Noise app.
Terima kasih kepada Gwen dan Marsha

 

 

Terima kasih
Tuhan YME
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia
Cemeti Institut untuk Seni dan Masyarakat
RAWSTUD Studio