X

Ancient Delay

TENTANG ANCIENT DELAY

Suatu kebiasaan semulanya terbentuk dari ragam faktor yang tersedia dilingkungannya untuk suatu capaian dan manfaat. Kebiasaan dapat berubah baik karena perluasannya sendiri, maupun dipegaruhi bermacam kebiasaan yang dipaksa masuk dari lingkungan berbeda yang dapat membelokan manfaat dan capaian yang dirancang pada awalnya.

Ragam kebiasaan baru dan teknologi yang hadir telah mengubah cara hidup masyarakat hari ini, termasuk dalam hal berkomunikasi. Manusia terdahulu menggunakan tubuhnya; berteriak, meniup, memukul, dan memetik instrumennya untuk memperoduksi bunyi sebagai pesan. Hari ini, manusia menciptakannya melalui perangkat digital. Pesan yang dihasilkan mungkin akan sama, namun tentu akan diterima dengan pengalaman yang berbeda.

Membicarakan sesuatu yang bersifat “delay” tak lepas dari sesuatu—bisa juga penyebab—yang distortif. Kata “delay” memiliki dimensi waktu; ia membicarakan masa lampau, masa kini, dan masa depan secara bersamaan. Uniknya, waktu dalam kata ini adalah waktu yang membaur sehingga tidak ada garis demarkasi yang jelas antara yanglampau, yang kini, dan yang nanti. Kata “delay” juga mengindikasikan bahwa sesuatu—dalam hal ini bunyi—tidaklah hilang. Ia tetaplah ada, namun tidak dapat diidentifikasi kapan keberadaannya akan diterima oleh reseptor.

direktur prorgram Robby Ocktavian   manajer program Prashasti Wilujeng Putri
koordinator distribusi karya mingguan Syahrullah “Ule”   koordinator album musik eksperimental Robby Ocktavian
database Theo Nugraha   publikasi Syahrullah   teks Charderry Pratama, Prashasti W Putri, Robby Ocktavian, Theo Nugraha   Keuangan Melisa Aprilani